Masih SMA, mau Masuk Kuliah atau Sudah beberapa hari jadi mahasiswa baru tetapi masih bingung dengan perkuliahan? Tenang saja, jutaan mahasiswa baru di seluruh Indonesia mengalami kebingungan yang sama. Sebagai informasi, perkuliahan di Indonesia umumnya masih memakai metode konvensional. Mahasiswa dan dosen datang ke kampus untuk sebuah sesi kuliah. Pertemuan dilakukan secara tatap muka di dalam kelas. Artinya, baik mahasiswa maupun dosen harus mendedikasikan waktu mereka untuk ke kampus sesuai jadwal kuliah. Enggak jauh beda dengan kegiatan belajar-mengajar di sekolah, selama sesi tatap muka di kelas mahasiswa juga diajak mendengarkan paparan dosen tentang materi tertentu. Meski menjadi pembicara utama, para dosen mengharapkan keaktifan mahasiswanya. Misalnya, terlibat diskusi di kelas atau bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Dosen pun akan memberikan perhatian kepada mahasiswa yang aktif, atau bisa juga bonus tambahan nilai.
Sementara di luar kelas, mahasiswa harus belajar mandiri. Mereka mesti membaca berbagai buku teks yang diwajibkan dosen serta menambah wawasan dengan berbagai literatur yang relevan. Mahasiswa juga harus memastikan semua tugas dikerjakan dan dikumpulkan tepat waktu. Umumnya, tugas ini berbentuk makalah atau artikel ilmiah. Ada juga tugas berbentuk proyek, bergantung karakteristik jurusan. Pada pertengahan semester, mahasiswa akan menghadapi ada ujian tengah semester (UTS). Sedangkan di ujung perkuliahan, mereka harus mengikuti ujian akhir semester (UAS). Selain kedua jenis ujian tersebut, dosen juga kerap memberikan ujian mendadak yang dikenal dengan sebutan kuis.
Meski disebut metode konvensional, sistem kuliah tatap muka juga sudah mulai menggunakan bantuan teknologi. Minimal dalam bentuk alat bantu perkuliahan seperti laptop dan proyektor di kelas. Bahkan, ada juga dosen yang membolehkan mahasiswanya mencatat menggunakan laptop atau gadget. Selain itu, banyak kampus sudah mulai meng-online-kan sistem administrasi mereka, seperti untuk mendata daftar rencana studi mahasiswa. Namun, penggunaan teknologi yang lebih masif ini bisa kita temui dalam sistem perkuliahan online. Metode tersebut pun kian marak dipakai oleh perguruan tinggi di Tanah Air, baik dalam perkuliahan internal bagi mahasiswa mereka maupun dalam penyelenggaraan kursus online masif dan terbuka atau massive open online course .
Komentar
Posting Komentar